BUDIDAYA
TANAMAN BAYAM
A. PROSES PENYEMAIAN/PEMBIBITAN
Persemaian (Nursery) adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih (atau
bahan lain dari tanaman) menjadi bibit/semai yang siap ditanam di lapangan.
Kegiatan di persemaian merupakan kegiatan awal di lapangan dari kegiatan
penanaman karena itu sangat penting dan merupakan kunci pertama di dalam upaya
mencapai keberhasilan penanaman. Penanaman benih ke lapangan dapat dilakukan
secara langsung (direct planting) dan secara tidak langsung yang berarti harus
disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian. Penanaman secara langsung ke
lapangan biasanya dilakukan apabila biji-biji (benih) tersebut berukuran besar
dan jumlah persediaannya melimpah. Meskipun ukuran benih besar tetapi kalau
jumlahnya terbatas, maka benih tersebut seyogyanya disemaikan terlebih dulu.
maka hal-hal yang perlu
diperhatikan pada tahap pembibitan antara lain :
1. Gunakan benih dengan
viabilitas tinggi (daya kecambah mencapai 90%)
2. Berikan perlakuan pada
benih (seed treatment)
3. Penyimpanan benih pada
suhu 10°C dan kelembaban 40%. Benih dapat bertahan hingga beberapa tahun.
4. Penyimpanan benih pada
suhu ruangan (misalnya laci meja). Benih akan bertahan selama 3 bulan saja.
1) Alat dan Bahan
a. Alat :
-
Polybag 4 buah
- Sekop
kecil 1 buah
- Sarung
tangan 2 pasang
b. Bahan :
- Benih/bibit
bayam : 30 (15/polybag)
- Media tanam (arang
sekam
padi) : Secukupnya
- Pupuk kandang
(kotoran kambing yang sudah kering) : Secukupnya
2) Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan
bahan.
2. Menyiapkan benih yang
akan disemai.
3. Mencampur media arang
sekam dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.
4. Memasukkan media tanam
yang sudah tercampur kedalam polybag hingga terisi setengah bagian.
5. Menyiram media tanam
dengan air hingga air menetes dari lubang polybag.
6. Menaburkan benih keatas
media tanam hingga merata.
7. Menutupi benih yang
sudah ditabur tadi dengan pasir halus (tipis saja).
8. Menyiram media 2-3 kali
sehari agar tidak kering.
9. Mengamati perubahan
yang terjadi pada benih (misalnya pertumbuhan benih mulai dari kecambah hingga
pindah tanam
B. PROSES PINDAH TANAM/PENANAMAN
Pemindahan/penanaman
bibit berupa semai dari persemaian ke lapangan dapat dilakukan
setelah semai-semai
dari persemaian tersebut sudah kuat (siap ditanam), misalnya untuk tanaman
bayam atau Amaranthus sp umur semai 7 - 14 hari. Pengadaan bibit/semai melalui persemaian yang dimulai sejak
penaburan benih merupakan cara yang lebih menjamin keberhasilan penanaman di
lapangan. Selain pengawasannya mudah, penggunaan benih-benih lebih dapat
dihemat dan juga kualitas semai yang akan ditanam di lapangan lebih terjamin
bila dibandingkan dengan cara menanam benih langsung di lapangan.
1) Alat dan Bahan
a. Alat :
- Sekop kecil : 1 buah
- Bambu : 1 meter
- Ember : 1 buah
- Benang nylon : 2 meter
- Gunting : 1 buah
- Handspreyer : 1 buah
b. Bahan :
- Media arang sekam padi Secukupnya
- Bibit bayam Siap pindah tanam
-
Air Secukupnya
- Ekstrak daun
nimba 100 mL
2) Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan
bahan.
2. Membersihkan media yang
akan digunakan untuk pindah tanam.
3. Menyiram tanaman hingga
jenuh sebelum diangkat dari tempatnya.
4. Memilih bibit yang baik
dan memisahkan bibit yang buruk.
5. Mengeluarkan bibit dari
polybag dengan cara menggunting bagian samping polybag.
6. Membuat lubang pada
media tanam baru dengan sekop kecil.
7. Menanam bibit beserta
sedikit sekam yang masih menempel pada akar bibit kedalam lubang media tanam.
8. Meratakan media tanam
baru dengan sekop kecil. Kemudian memasang bilah bambu pada bibit bayam agar
tidak rebah.
9. Menyiram bibit sekali
lagi hingga jenuh.
10. Menyemprotkan ekstrak
daun nimba.
C. PROSES PERAWATAN/PEMELIHARAAN
Proses
Perawatan/Pemeliharaan
Proses perawatan/pemeliharaan sangatlah penting dilakukan jika menginginkan
tanaman ataupun hasil panen yang baik. Apabila tanaman tidak dirawat, maka
tanaman akan mudah terserang hama penyakit dan mati. Berikut ini adalah
beberapa macam proses perawatan/pemeliharaan tanaman.
1. Penyiraman
Penyiraman adalah
proses pemberian air untuk tanaman secara periodik. Proses penyiraman ini
dilakukan selama pertumbuhan tanaman. Waktu yang tepat untuk melakukan
penyiraman adalah pada pagi dan sore hari (pagi pukul 06.00 sd 09.00 dan sore
pukul 15.00 sd 17.30).
2. Pembubunan
Proses penyiraman
secara terus-menerus mengakibatkan media tanam menjadi terkikis oleh air. Hal
itu akan memicu munculnya/terlihatnya akar di permukaan tanah sehingga perlu
dilakukan pembubunan. Pembubunan adalah proses penimbunan media tanam baru
keatas akar tanaman yang mulai terlihat di permukaan tanah.
3. Pemupukan
Pemupukan adalah proses
pemberian zat-zat yang dibutuhkan tanaman yang bertujuan agar tanaman menjadi
lebih subur. Pemupukan dapat dilakukan dengan pupuk organik ataupun kimiawi,
tergantung pada zat yang diperlukan oleh tanaman tersebut.
4. Penjarangan
Semakin lama, tanaman
akan semakin tumbuh dan berkembang. Tanaman akan memerlukan tempat yang lebih
luas lagi. Dengan begitu,
diperlukan proses penjarangan. Penjarangan adalah proses pemindahan tanaman
yang terlalu rapat dan pencabutan tanaman yang buruk/mati agar media tanam
menjadi agak luas.
5. Pemangkasan
Pemangkasan adalah
proses pengurangan daun-daun yang terlalu rimbun dan mudah tidak efektif untuk
proses fotosintesis. Apabila dedaunan ini tidak dipangkas, maka daun ini hanya
akan menjadi beban bagi tanaman saja karena sudah tidak mampu menghasilkan zat
makanan.
6. Pewiwilan
Proses mengurangi tunas
air yang tumbuhnya keatas dan bukan kesamping dinamakan pewiwilan. Jika proses
ini tidak dilaksanakan, maka tunas air ini akan tumbuh menjadi batang baru dan
bukan batang induk.
7. Pemasangan Alas Karung
Goni
Pemasangan alas karung
goni adalah pemberian alas pada tanaman apabila lantai media tanam terbuat dari
tanah. Pemasangan alas bertujuan agar media tanam tidak ditumbuhi
rumput/tanaman liar.
8. Penaungan
Proses pemberian atap
berupa paranet atau plastik UV agar tanaman terhindar dari sinar matahari
secara langsung ataupun terkena air hujan.
9. Pemasangan Benang
Lanjaran
Arang sekam padi
sebagai media tanam memiliki sifat ringan dan porus, hal ini membuat akar
tanaman tidak bisa dicengkeram dengan kuat dan menyebabkan tanaman mudah rebah.
Agar tanaman tidak rebah, diperlukan pemasangan benang lanjaran. Pemasangan
benang lanjaran adalah proses pemberian benang pada batang tanaman agar tanaman
tidak rebah.
10. Pengajiran/Pelanjaran
Pengajiran untuk
menghindari agar tanaman tomat tidak rebah dan memudahkan pemeliharaan. Ajir
dipasang pada saat tanaman berumur 1 bulan atau tanaman mencapai tinggi
kira-kira 40 cm. Ajir yang dapat digunakan misalnya bambu atau tali.
11. Pembersihan
Adalah proses
membersihkan lingkungan sekitar tanaman dengan cara mencabuti rumput-rumput
yang ada ataupun dengan cara membersihkan dedaunan yang berjatuhan.
12. Penyulaman
Penyulaman adalah
mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak baik. Penyulaman
dilakukan bila ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya kurang baik.
Penggantian tanaman harus dengan tanaman yang subur pertumbuhannya dan seumur
dengan tanaman yang diganti.
13. Pemberian ZPT
Pemberian ZPT adalah
proses pemberian zat rangsangan pada tumbuhan agar tanaman cepat tumbuh. Selain
itu, ZPT juga dapat merangsang pembuangan, memperkuat bunga agar tidak mudah
rontok, dan mempercepat pematangan buah.
14. Pemberantasan Hampen
Pemberantasan hampen
atau hama penyakit adalah proses pengurangan dan menghilangkan hama dan
penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Pemberantasan hama dan
penyakit dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan pestisida organik pada daun
tanaman atau mematikannya langsung (jika hama itu seekor ulat)
D. PANEN
Panen merupakan
pekerjaan akhir dari budidaya tanaman (bercocok tanam), tapi merupakan awal
dari pekerjaan pascapanen, yaitu melakukaan persiapan untuk penyimpanan dan
pemasaran. Komoditas yang di panen tersebut selanjutnya akan melalui
jalur-jalur tataniaga, sampai berada di tangan konsumen. Panjang pendeknya
jalur tataniaga tersebut menentukan tindakan panen dan pascapanen yang
bagaimana yang sebaliknya dilakukan. Pada dasarnya yang dituju pada perlakuan
panen adalah mengumpulkan komoditas dari lahan penanaman, pada taraf kematangan
yang tepat, dengan kerusakan yang minimal, dilakukan secepat mungkin dan dengan
biaya yang “rendah”.
E. PASCA PANEN
Pasca panen merupakan suatu kegiatan yang meliputi pembersihan, pengupasan, sortasi, pengawetan,
pengemasan, penyimpanan, standarisasi mutu, dan transportasi hasil budidaya
pertanian.
Pengertian penanganan
pasca panen :
1. Pengangkutan
Pengangkutan adalah
proses setelah buah bayam dipanen. Setelah dipanen, bayam akan diangkut menuju
ke pengepul buah bayam dan setelah itu akan di sortir.
2. Sortasi yaitu pemisahan komoditas
yang layak pasar (marketable) dengan yang
tidak layak pasar,
terutama yang cacat dan terkena hama atau penyakit agar tidak
menular pada yang
sehat.
3. Pencucian (washing) yaitu membersihkan
kotoran yang menempel dan memberi kesegaran pada tanaman bayam. Selain itu
dengan pencucian juga dapat mengurangi residu pestisida dan hama penyakit yang
terbawa. Pencucian disarankan menggunakan air yang bersih, penggunaan
desinfektan pada air pencuci sangat dianjurkan.
Grading
Grading adalah pemilahan
berdasarkan kelas kualitas. Tujuan dari
tindakan grading ini
adalah untuk memberikan
nilai lebih ( harga yang lebih tinggi) untuk kualitas yang
lebih baik. Standard
yang digunakan untuk pemilahan (kriteria ) dari masing-masing
kualitas tergantung dari
permintaan pasar.
5. Pengepakan/pengemasan/pembungkusan
Pengemasan adalah
proses pemberian wadah/bungkus setelah tomat disortir dan dibersihkan. Proses
pengemasan harus semenarik mungkin agar konsumen tertarik dengan hasil panen
Pemasaran
Pemasaran adalah proses
terakhir dalam pasca panen. Pemasaran dapat dilakukan di pasar-pasar
tradisional, swalayan, ataupun di lingkungan sekitar rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar